
Opini Dokter – Epilepsi (ayan) merupakan suatu gangguan yang menyebabkan timbulnya kejang. Kejang terjadi saat aktivitas listrik di otak menjadi tidak normal, mengirimkan sinyal yang kacau sehingga otak kesulitan memprosesnya secara tepat. Kondisi ini membuat otak mengalami kebingungan dan memicu terjadinya kejang.
Saat serangan epilepsi terjadi, penderitanya tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Kejang bisa muncul secara tiba-tiba, dipicu oleh berbagai faktor di luar kendali, meskipun pasien sudah rutin mengonsumsi obat antikejang.
Oleh karena itu, merawat pasien epilepsi tidak cukup hanya dengan pemberian obat. Dibutuhkan juga pengawasan serta dukungan dalam menjalani aktivitas harian. Berikut ini adalah sejumlah tips perawatan pasien epilepsi (ayan).
Perawatan Pasien Epilepsi (Ayan)
Dalam merawat penderita epilepsi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan guna menunjang keselamatan dan kualitas hidup pasien:
1. Kuasai Teknik Pertolongan Pertama Saat Kejang
Mengetahui cara memberikan pertolongan pertama sangat krusial dalam menangani pasien epilepsi. Respons yang tepat dapat mencegah pasien mengalami cedera serius selama kejang berlangsung.
Beberapa hal penting yang perlu dihindari, misalnya: jangan pernah memasukkan benda ke dalam mulut pasien saat kejang, dan jangan menahan atau mengikat tubuh pasien. Cukup singkirkan benda tajam di sekitarnya dan letakkan bantalan yang lembut di bawah kepala untuk melindunginya dari benturan.
2. Berikan Edukasi pada Lingkungan Sekitar
Meski epilepsi bukan kondisi yang asing, masih banyak orang yang belum memahami cara menghadapi serangan kejang. Kurangnya informasi dapat menimbulkan kepanikan atau tindakan yang keliru dari orang-orang di sekitar pasien.
Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi keluarga, teman, dan orang terdekat tentang langkah-langkah pertolongan pertama. Dengan pemahaman yang baik, mereka akan lebih siap membantu dan menciptakan rasa aman bagi pasien saat serangan terjadi.
3. Buat Catatan Riwayat Kejang
Selain memantau penggunaan obat, penting untuk mencatat secara rinci setiap kejadian kejang. Informasi ini sangat berguna bagi dokter dalam menganalisis pola, pemicu, dan efektivitas pengobatan.
Catatan yang perlu dibuat antara lain:
- Aktivitas atau gejala yang muncul sebelum kejang
- Waktu dan tanggal kejang terjadi
- Lamanya kejang berlangsung
- Respons dan perilaku pasien saat kejang
- Daftar obat yang dikonsumsi, dosis, serta waktu penggunaannya
4. Tambahan Keamanan di Rumah
Karena serangan epilepsi bisa datang secara tiba-tiba, penting untuk menyesuaikan lingkungan tempat tinggal agar lebih aman bagi pasien. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Menambahkan pelindung pada sudut-sudut tajam furnitur seperti meja, gagang pintu, atau jendela
- Menggunakan karpet tebal untuk mengurangi risiko cedera saat pasien jatuh
- Menyimpan kunci cadangan di tempat yang bisa dijangkau oleh anggota keluarga lainnya
- Memastikan sistem keamanan seperti detektor asap dan alat pemadam kebakaran berfungsi dengan baik
Saat berada di luar rumah, pastikan pasien ditemani dan terus diawasi agar terhindar dari situasi yang bisa membahayakan saat kejang terjadi.
5. Rencana Tanggap Darurat Saat Kejang
Sebaiknya siapkan rencana darurat yang jelas untuk menghadapi situasi kejang. Beri pemahaman kepada orang-orang di sekitar pasien tentang langkah pertolongan pertama dan hal-hal yang dapat memicu serangan. Edukasi ini akan membuat mereka lebih siap dan tahu apa yang harus dilakukan saat kejadian berlangsung.
6. Dukung Aktivitas Pasien
Penderita epilepsi tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk berolahraga, selama dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Dalam proses perawatan, penting untuk menjaga keseimbangan kondisi fisik, mental, dan emosional pasien.
Berikan dukungan agar pasien tetap aktif. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui batasan dan jenis aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien, serta pentingnya melakukan kegiatan dengan pengawasan.
7. Jaga Kesehatan Keluarga atau Pendamping
Kesehatan fisik dan mental tidak hanya penting bagi pasien, tetapi juga bagi keluarga atau pendamping yang merawat. Kewaspadaan terus-menerus terhadap kemungkinan serangan kejang bisa menimbulkan stres atau kelelahan emosional. Bila merasa kewalahan, jangan ragu mencari dukungan, baik dari profesional maupun komunitas pendamping pasien epilepsi.
Jika anak menunjukkan gejala epilepsi (ayan) seperti kejang sering kambuh, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Proghasa Bharata merupakan rekomendasi Obat Epilepsi Anak yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Proghasa Bharata terbukti efektif membantu mengobati Epilepsi, mempercepat penyembuhan, mencegah & meredakan terjadinya kejang.

Jika Anda ingin membeli Proghasa Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.