“Selama masa usia produktif, perempuan umumnya mengalami menstruasi setiap bulan. Biasanya, siklus menstruasi terjadi sekali dalam sebulan. Namun, ada kondisi tertentu yang dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi lebih cepat, sehingga perempuan mungkin mengalami menstruasi lebih dari satu kali dalam satu bulan”.

Opini Dokter – Siklus menstruasi merupakan rangkaian perubahan yang terjadi pada tubuh wanita setiap bulan sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Proses ini dimulai dengan pelepasan sel telur oleh salah satu indung telur, yang dikenal sebagai ovulasi.
Selama waktu yang sama, perubahan hormonal mempersiapkan rahim untuk mendukung kehamilan. Namun, jika ovulasi terjadi tetapi sel telur tidak dibuahi, lapisan dinding rahim (endometrium) akan dikeluarkan melalui vagina, yang menandai terjadinya menstruasi.
Faktor fisik maupun gangguan hormonal sering kali menjadi penyebab ketidakteraturan siklus menstruasi. Selama menstruasi, tubuh perempuan mengalami berbagai perubahan, khususnya pada organ reproduksi. Pada fase ini, lapisan dinding rahim atau endometrium yang sebelumnya menebal akan meluruh. Proses peluruhan ini terjadi karena tidak adanya pembuahan pada sel telur.
Sebelum membahas lebih detail, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hormonal pada tubuh perempuan.
Faktor-faktor Penyebab Menstruasi Datang Lebih Cepat:
- Stres
Stres atau tekanan mental sering kali menjadi pemicu utama siklus menstruasi tidak teratur. Stres dapat menyebabkan menstruasi datang lebih cepat, perdarahan berlebihan, atau bahkan nyeri hebat saat menstruasi. - Diet Ekstrem
Diet ekstrem yang menyebabkan penurunan berat badan drastis bisa mengganggu siklus menstruasi, termasuk memicu menstruasi lebih cepat. Sebaliknya, kenaikan berat badan yang signifikan juga dapat memberikan efek serupa pada siklus haid. - Fibroid Uterus
Fibroid uterus atau miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan berat dan nyeri perut, yang sering disalahartikan sebagai menstruasi berlebihan. - Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal yang ditandai dengan pembentukan kista kecil di ovarium. Kondisi ini dapat mengganggu siklus menstruasi, termasuk menyebabkan menstruasi terlalu cepat atau tidak teratur. - Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim. Kondisi ini sering menyebabkan perdarahan berlebih dan nyeri, yang bisa terjadi di luar jadwal menstruasi normal. - Gangguan Tiroid
Ketidakseimbangan hormon tiroid, baik akibat kelebihan (hipertiroidisme) maupun kekurangan (hipotiroidisme), dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gangguan tiroid tidak hanya menyebabkan menstruasi tidak teratur tetapi juga memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, sehingga membutuhkan penanganan medis segera.
Cara Menghitung Siklus Menstruasi dan Mengenali Siklus yang Normal atau Tidak
Melacak siklus menstruasi sangat penting, terutama bagi wanita yang ingin merencanakan kehamilan atau memastikan kondisi kesehatan reproduksinya. Berikut adalah informasi penting tentang cara menghitung dan mengenali tanda-tanda siklus menstruasi normal maupun tidak normal:
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
- Mulai dari Hari Pertama Menstruasi
Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi (perdarahan pertama) hingga hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. - Catat Panjang Siklus
Siklus normal berkisar antara 21-35 hari, dengan durasi menstruasi berlangsung sekitar 2-7 hari. - Pantau Konsistensi
Siklus yang panjangnya konsisten setiap bulan menandakan kondisi yang normal.
Durasi Siklus Haid yang Normal
- Interval waktu siklus biasanya 24-38 hari, dengan volume darah sekitar 30-80 ml.
- Siklus dianggap tidak teratur jika panjangnya lebih pendek dari 24 hari atau lebih lama dari 38 hari, atau jika bervariasi lebih dari 20 hari dari bulan ke bulan.
Selama siklus, perubahan hormon estrogen dan progesteron memengaruhi lapisan rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim akan luruh bersama darah menstruasi.

Tanda Siklus Menstruasi Tidak Normal
Menstruasi dianggap tidak normal bila:
- Siklus berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Tidak mengalami menstruasi selama tiga periode berturut-turut.
- Aliran darah lebih berat atau lebih ringan dari biasanya.
- Durasi menstruasi lebih lama dari 7 hari.
- Waktu antar siklus bervariasi lebih dari 9 hari (contoh: satu siklus 28 hari, berikutnya 37 hari).
- Mengalami nyeri hebat, kram, mual, atau muntah saat menstruasi.
- Pendarahan atau bercak terjadi di antara periode menstruasi, setelah menopause, atau setelah hubungan seksual.
- Volume darah sangat banyak hingga membutuhkan lebih dari satu tampon atau pembalut dalam satu jam.
Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi
- Kondisi kesehatan: Penyakit atau gangguan seperti PCOS, endometriosis, atau gangguan tiroid.
- Stres: Stres dapat mengganggu keseimbangan hormonal.
- Pola makan dan berat badan: Penurunan atau peningkatan berat badan ekstrem memengaruhi siklus haid.
- Olahraga berlebihan: Aktivitas fisik intens dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Mengetahui siklus menstruasi normal dan tidak normal membantu wanita memahami kondisi tubuhnya dan mengambil langkah yang diperlukan jika ada masalah kesehatan. Jika mengalami siklus yang tidak teratur atau gejala tidak wajar, segera konsultasikan ke dokter.
Berikut adalah beberapa poin penting dari penelitian dan jenis gangguan siklus menstruasi yang perlu dikenali:
Penelitian Tentang Gangguan Siklus Menstruasi
Sebuah studi dalam Chinese Medical Journal menunjukkan hubungan signifikan antara siklus menstruasi yang tidak teratur, terutama siklus yang lebih panjang, dengan risiko PCOS. Temuan utama penelitian ini:
- Wanita dengan PCOS cenderung memiliki siklus menstruasi yang lebih panjang dibandingkan dengan wanita sehat.
- Semakin panjang siklus menstruasi, semakin tinggi risiko komplikasi seperti keguguran dan masalah pada lapisan rahim.
- Penelitian ini menegaskan pentingnya memantau siklus menstruasi sebagai indikator awal PCOS.
- Pemantauan intensif pada wanita dengan siklus tidak teratur penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jenis Gangguan Siklus Menstruasi
Beberapa jenis gangguan menstruasi yang umum terjadi meliputi:
- Menorrhagia
Kondisi ini ditandai dengan perdarahan menstruasi yang sangat banyak dan berlangsung lebih dari 7-10 hari, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala Menorrhagia:- Menggunakan lebih dari satu pembalut dalam satu jam.
- Sering terbangun pada malam hari untuk mengganti pembalut.
- Perdarahan berlangsung lebih dari seminggu.
- Mengeluarkan gumpalan darah besar.
- Merasa kelelahan secara terus-menerus.
- Polymenorrhea
Polymenorrhea terjadi ketika siklus haid terlalu pendek, kurang dari 21 hari.
Penyebab:- Stres tinggi.
- Penyakit menular seksual.
- Endometriosis.
Risiko: - Gangguan kesuburan jika tidak ditangani dengan baik.
- Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah siklus haid yang terlalu panjang, lebih dari 35 hari, atau terjadi terlalu jarang.
Gejala:- Menstruasi hanya 6-8 kali dalam setahun.
Faktor Risiko: - PCOS.
- Sindrom Cushing.
- Diabetes.
- Gangguan makan.
- Menstruasi hanya 6-8 kali dalam setahun.
- Amenorrhea
Amenorrhea adalah kondisi tidak menstruasi sama sekali.
Penyebab:- Kehamilan, menyusui, atau menopause (alami).
- Gangguan medis, seperti gangguan hormonal atau tiroid.
Jika Anda ingin mengatasi haid tidak teratur dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan, sebaiknya Anda menggunakan suplemen herbal yang direkomendasikan. Pregnadev SW Bharata merupakan rekomendasi untuk Anda Yang Mengalami Haid Tidak Teratur. Pregnadev SW aman dikonsumsi karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping dan juga Pregnadev SW Bharata terbukti efektif mematangkan sel telur, menguatkan rahim, penyubur kandungan, mempercepat kehamilan sehingga bisa digunakan untuk para pasangan yang sedang melaksanakan program hamil.

Jika Anda ingin membeli Pregnadev SW Bharata, Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.