Home
Sepsis
Waspadai Sepsis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan & Cara Mencegahnya!

Waspadai Sepsis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan & Cara Mencegahnya!

“Sepsis merupakan kondisi medis yang jarang terjadi tetapi berpotensi mengancam jiwa. Keadaan ini muncul akibat respons peradangan tubuh terhadap infeksi.”

Opini Dokter – Sepsis adalah kondisi langka namun sangat serius yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi. Saat tubuh menghadapi infeksi, sistem kekebalan dapat memicu peradangan yang berlebihan. Peradangan ini bisa memicu pembekuan darah dan menghambat aliran darah ke organ-organ penting seperti paru-paru dan ginjal. Akibatnya, organ-organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Jika tidak segera ditangani, sepsis dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah berupa penurunan tekanan darah secara drastis, yang dikenal sebagai syok septik. Syok septik adalah kondisi gawat darurat medis yang bisa berujung pada kematian.

Gejala

Beberapa ciri umum yang bisa menjadi tanda seseorang mengalami sepsis meliputi:

Linglung atau mengalami kebingungan mental.
Napas terasa berat atau napas menjadi sangat cepat.
Detak jantung meningkat secara signifikan.
Demam tinggi, menggigil, atau merasa kedinginan ekstrem.
Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang intens.
Kulit terasa lembap atau tampak berkeringat.
Jumlah urin yang dikeluarkan berkurang drastis.

Penyebab

Sepsis muncul sebagai reaksi ekstrem tubuh terhadap suatu infeksi. Beberapa jenis infeksi yang umum memicu kondisi ini antara lain infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi pada saluran kemih, infeksi kulit, serta infeksi di sistem pencernaan. Beberapa bakteri yang paling sering terlibat dalam kasus sepsis adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan berbagai jenis Streptococcus.

Meskipun sepsis dapat menyerang siapa pun, ada kelompok tertentu yang lebih rentan mengalami kondisi ini, seperti:

Individu dengan sistem imun yang lemah, termasuk penderita HIV/AIDS.
Mereka yang sedang menjalani terapi autoimun.
Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, radang selaput otak (meningitis), pneumonia, radang usus buntu, atau infeksi saluran kemih.
Orang yang pernah menjalani prosedur operasi besar atau pembedahan invasif.

Jika sepsis berkembang menjadi syok septik, gejalanya ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah dan tidak membaik meskipun telah diberikan cairan infus. Kondisi ini sangat serius, dengan tingkat kematian yang dapat mencapai 50%.

Diagnosis

Diagnosis umum yang menjadi petunjuk adanya sepsis mencakup demam, tekanan darah yang menurun, detak jantung yang cepat, serta napas yang cepat.

Pengobatan

Penanganan sepsis disesuaikan dengan infeksi dan kondisi klinis pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum diterapkan antara lain:

Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri.
Menyingkirkan sumber infeksi, misalnya melalui tindakan drainase abses, operasi, atau prosedur medis lainnya.
Menjaga suplai oksigen dan sirkulasi darah ke organ-organ vital dengan bantuan oksigen tambahan, cairan infus (seperti saline), serta obat-obatan yang membantu menstabilkan tekanan darah.
Penggunaan insulin guna mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil.
Hemodialisis dilakukan jika fungsi ginjal terganggu atau terjadi gagal ginjal akibat sepsis. Prosedur ini membantu menyaring zat-zat beracun dalam darah serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Cara Mencegah Timbulnya Sepsis

Penyakit sepsis dapat dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal, salah satunya melalui konsumsi obat yang direkomendasikan.

Ada solusi yang bisa kamu coba, yaitu Proghasa Bharata. Proghasa Bharata mempunyai kandungan Nigela Sativa yang diformulasikan 100% bahan alami dan tanpa efek samping yang memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan imunomodulator yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi sebelum berkembang menjadi sepsis. Dengan meningkatkan respons imun dan mengurangi risiko peradangan berlebihan, penggunaan obat ini secara rutin berpotensi menjadi langkah preventif alami terhadap infeksi berat yang bisa memicu sepsis.