“Impotensi, atau dikenal juga sebagai disfungsi ereksi, lebih dari sekadar masalah fisik. Kondisi ini melibatkan kerumitan dari berbagai sistem dalam tubuh, termasuk saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan bahkan emosi. Sebuah gangguan kecil pada salah satu elemen ini saja sudah cukup untuk menghambat proses ereksi yang normal. Hal ini menjelaskan mengapa impotensi sering kali bukan hanya sekadar gejala tunggal, tetapi sebuah tanda yang mengindikasikan masalah yang lebih mendalam”.

Opini Dokter – Keseimbangan antara faktor fisik dan psikologis sangat diperlukan dalam proses ereksi. Ketika keseimbangan tersebut terganggu – baik akibat penyakit kronis, gaya hidup tidak sehat, atau tekanan emosional – fungsi ereksi dapat terpengaruh. Oleh karena itu, memahami akar penyebab impotensi menjadi langkah awal yang penting untuk mengatasinya, sekaligus membuka peluang untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada proses ereksi:
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, perubahan pada otot dan jaringan penis dapat membuat kemampuan ereksi menurun. Selain itu, penuaan sering kali disertai dengan penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes, yang juga berkontribusi terhadap impotensi.
2. Pola Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu penyebab disfungsi ereksi. Kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan narkotika dan zat adiktif (NAPZA) dapat memengaruhi kemampuan ereksi pria.
3. Faktor Psikologis
Kondisi mental atau emosional, seperti stres, kecemasan, rasa takut, kurang percaya diri, atau depresi, dapat memengaruhi proses ereksi. Tekanan psikologis ini dapat menyebabkan gangguan ereksi, bahkan pada pria tanpa masalah fisik yang mendasarinya.
4. Penyakit atau Kondisi Medis
Beberapa penyakit dan kondisi medis dapat mengganggu aliran darah atau saraf yang diperlukan untuk ereksi, di antaranya:
- Penyakit jantung
- Aterosklerosis
- Hipertensi
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Obesitas
- Gangguan hormon seperti sindrom Cushing atau gangguan tiroid
- Penyakit neurologis seperti Parkinson, Alzheimer, multiple sclerosis, atau stroke
- Penyakit Peyronie, yang menyebabkan kelainan bentuk penis
5. Cedera
Trauma pada penis, kandung kemih, panggul, tulang belakang, atau kepala dapat memengaruhi saraf dan pembuluh darah yang berperan dalam ereksi, sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.

6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat memicu impotensi, seperti:
- Diuretik
- Obat antihipertensi
- Antidepresan
- Obat antialergi
- Kortikosteroid
- Obat untuk kanker prostat
- Kemoterapi
- Obat penenang
Memahami berbagai penyebab impotensi dapat membantu pria mengenali faktor risiko dan mengambil langkah untuk mencegah atau mengatasinya.
Gejala Impotensi
Impotensi dapat menimbulkan berbagai gejala pada penderitanya, meskipun ada beberapa tanda umum yang sering dijumpai. Beberapa gejala utama yang umumnya dialami oleh pria dengan impotensi antara lain:
- Penurunan gairah seksual.
- Ketidakmampuan untuk mencapai ereksi meskipun ada rangsangan seksual.
- Kesulitan dalam mempertahankan ereksi selama hubungan seksual.
Mengatasi Impotensi
Meski impotensi tidak selalu berbahaya bagi kesehatan fisik, kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hubungan seksual dan menurunkan rasa percaya diri. Hal ini bahkan dapat menyebabkan depresi atau kesulitan dalam memiliki anak. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani masalah ini.
Dokter biasanya akan meresepkan beberapa pengobatan untuk mengatasi impotensi, antara lain:
- Obat-obatan seperti tadalafil, vardenafil, avanafil, dan sildenafil yang bekerja dengan melemaskan otot penis untuk meningkatkan aliran darah saat ada rangsangan seksual.
- Terapi hormon testosteron jika impotensi disebabkan oleh rendahnya kadar hormon testosteron.
- Injeksi alprostadil pada penis untuk merangsang ereksi dalam waktu singkat. Prosedur ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- Penggunaan pompa penis untuk membantu aliran darah ke penis, jika pengobatan lainnya tidak efektif.
- Psikoterapi untuk menangani impotensi yang disebabkan oleh masalah psikologis seperti stres atau depresi.
Selain pengobatan medis, dokter juga akan menyarankan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Jika Anda merasakan gejala impotensi, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Speragood Bharata merupakan rekomendasi untuk Kesuburan Pria yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Speragood Bharata terbukti efektif sebagai Penyubur Sperma Pria sehingga sangat cocok untuk anda yang sedang atau akan melaksanakan Program Hamil dengan pasangan.

Jika Anda ingin membeli Sparegood Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.