
Opini Dokter – Banyak yang keliru menganggap bahwa GERD dapat memengaruhi jantung dan menyebabkan kematian mendadak. Meskipun GERD dan penyakit jantung memiliki gejala yang mirip, seperti nyeri dada, sering kali gejala tersebut disalahpahami sebagai serangan jantung. Namun, perlu diketahui bahwa naiknya asam lambung tidak berhubungan dengan masalah jantung dan tidak menyebabkan kematian mendadak.
GERD dan penyakit jantung sering kali memiliki gejala yang mirip, seperti nyeri dada dan sensasi terbakar. Oleh karena itu, gejala tersebut sering kali disalahpahami sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Namun, penting untuk diketahui bahwa naiknya asam lambung tidak akan memengaruhi jantung dan tidak dapat menyebabkan kematian mendadak.
Komplikasi yang Dapat Timbul Akibat Penyakit GERD
GERD, atau penyakit asam lambung, adalah kondisi yang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang kemudian memicu sensasi terbakar di dada. Gejala GERD muncul setidaknya dua kali seminggu dan sering disalahartikan sebagai serangan jantung, karena keduanya menyebabkan nyeri di area dada. Letak organ yang berdekatan ini menyebabkan gejalanya terasa mirip. Namun, meskipun gejalanya serupa, asam lambung tidak memengaruhi jantung dan tidak menyebabkan kematian mendadak.
Meskipun GERD tidak seberbahaya penyakit jantung, kondisi ini tetap tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan tepat, GERD bisa memicu komplikasi. Gejalanya meliputi sensasi terbakar di dada (heartburn), sering bersendawa, mual, muntah, gangguan lambung, dan sesak napas. Selain itu, mulut juga bisa terasa asam.
Asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan akibat melemahnya otot LES (lower esophageal sphincter). Biasanya, otot ini berfungsi menutup saluran antara kerongkongan dan lambung setelah makanan masuk ke lambung. Namun, ketika otot ini melemah, saluran tidak menutup dengan rapat, sehingga menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada berbagai faktor yang membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalaminya, di antaranya lansia, obesitas, perokok aktif, kehamilan, serta sering langsung berbaring atau tidur setelah makan. Ada komplikasi yang bisa muncul akibat GERD, di antaranya:
1. Luka pada Kerongkongan
Penyakit asam lambung yang terjadi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan luka pada dinding kerongkongan. Hal ini terjadi karena asam lambung yang melewati kerongkongan bisa mengikis dinding kerongkongan dan menimbulkan luka. Kondisi ini bisa membuat kerongkongan berdarah dan nyeri saat menelan.
2. Iritasi Kerongkongan
Asam lambung naik bisa menyebabkan kerongkongan teriritasi. Dalam waktu lama, hal ini akan membuat luka dan terbentuknya jaringan parut pada kerongkongan. Jaringan parut yang terbentuk bisa mengakibatkan kerongkongan atau esofagus menyempit.
3. Kanker Esofagus
Pada kondisi yang parah, asam lambung, bahkan bisa memicu kanker esofagus. Kondisi ini biasanya diawali dengan esofagus barrett, yaitu perubahan pada dinding sel kerongkongan akibat iritasi asam lambung yang terjadi terus-menerus.
Jadi, GERD dan serangan jantung adalah dua penyakit yang berbeda meski memiliki gejala serupa. Berbeda dengan serangan jantung, GERD tidak menyebabkan kematian mendadak. Meski begitu, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Gerdafost Bharata merupakan rekomendasi obat Gerd yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Gerdafost Bharata terbukti efektif mengobati keluhan gerd, menurunkan asam lambung tinggi, meringankan gejala sakit maag.

Jika Anda ingin membeli Gerdafost Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.