“Pernahkah Anda mendengar tentang kondisi di mana seorang pria mencapai orgasme tanpa mengeluarkan sperma? Kondisi ini dikenal sebagai aspermia, atau sering disebut sebagai orgasme kering (dry orgasm). Meski terdengar tidak biasa, aspermia adalah fenomena medis yang dapat dialami oleh pria, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang”.

Opini Dokter – Walau aspermia terkadang terjadi secara sementara dan hilang dengan sendirinya, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan dampak serius. Salah satunya adalah gangguan kesuburan, yang dapat memengaruhi peluang seorang pria untuk memiliki keturunan.
Apa yang Menyebabkan Aspermia?
Aspermia terjadi akibat berkurangnya produksi sperma atau adanya hambatan pada saluran sperma sehingga air mani tidak dapat dikeluarkan saat ejakulasi. Berikut beberapa penyebab aspermia:
- Ejakulasi Berlebihan: Terlalu sering ejakulasi dalam waktu singkat dapat menyebabkan air mani “kering,” namun biasanya ini tidak berbahaya dan sperma akan kembali diproduksi dalam beberapa hari.
- Kondisi Medis: Aspermia dapat muncul akibat penyakit seperti diabetes, kelainan bawaan, kadar testosteron rendah, atau gangguan reproduksi lainnya.
- Operasi dan Terapi: Prosedur seperti pengangkatan prostat atau kandung kemih, vasektomi, atau radioterapi pada testis dan prostat.
- Infeksi dan Cedera: Infeksi pada organ reproduksi (orchitis, epididimitis), varikokel, sumbatan saluran sperma, atau cedera tulang belakang.
- Efek Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk hipertensi, pembesaran prostat, atau gangguan mood, juga dapat memicu aspermia.
Gejala Aspermia
Gejala utama aspermia meliputi:
- Tidak adanya sperma atau air mani saat orgasme.
- Nyeri pada testis atau skrotum.
- Berkurangnya libido.
- Urine keruh setelah orgasme (pada kasus ejakulasi terbalik).
- Kemandulan.

Aspermia sesekali akibat ejakulasi berlebihan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika berlangsung dalam jangka panjang, terutama disertai gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Diagnosis dan Pengobatan aspermia
Untuk mendiagnosis aspermia, dokter akan melakukan:
- Wawancara Medis: Riwayat penyakit, gejala, atau obat-obatan yang digunakan.
- Pemeriksaan Fisik: Menilai kondisi organ reproduksi.
- Tes Laboratorium: Analisis sperma, tes urine, dan pemeriksaan darah untuk mengevaluasi penyebabnya.
Pengobatan tergantung pada penyebabnya:
- Istirahat Sementara: Untuk aspermia akibat ejakulasi berlebihan, disarankan menghindari hubungan seksual atau masturbasi selama beberapa hari.
- Perubahan Obat: Jika dipicu oleh obat tertentu, dokter dapat menggantinya atau menyesuaikan dosisnya.
- Terapi Hormon: Untuk meningkatkan produksi sperma.
- Operasi: Mengatasi ejakulasi terbalik atau sumbatan saluran sperma.
- Program Bayi Tabung: Bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Komplikasi dan Pencegahan
Aspermia yang berlangsung lama dapat menyebabkan infertilitas. Jika Anda menggunakan obat-obatan yang berisiko memicu aspermia, sebaiknya menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Speragood Bharata merupakan rekomendasi untuk Kesuburan Pria yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Speragood Bharata terbukti efektif sebagai Penyubur Sperma Pria sehingga sangat cocok untuk anda yang sedang atau akan melaksanakan Program Hamil dengan pasangan.

Jika Anda ingin membeli Sparegood Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.