• Home
  • Epilepsi Anak
  • Orang Tua Perlu Memahami Perbedaan Antara Kejang Demam dan Epilepsi pada Anak

Orang Tua Perlu Memahami Perbedaan Antara Kejang Demam dan Epilepsi pada Anak

Opini Dokter – Bayi yang mengalami kejang sering kali diasumsikan mengalami epilepsi, padahal itu bisa jadi tanda-tanda kejang demam. Apa sebenarnya perbedaan antara keduanya?

Tidak ada orang tua yang tidak merasa cemas dan takut melihat anaknya yang masih bayi tiba-tiba mengalami demam disertai kejang. Perasaan kaget, khawatir, dan takut pun langsung muncul.

Sayangnya, kejang pada bayi sering kali dianggap sebagai epilepsi. Padahal, saat suhu tubuh anak meningkat, kejang yang terjadi bisa saja disebabkan oleh kejang demam atau febrile seizure.

Untuk memudahkan penanganan dan pengobatan yang tepat, orang tua perlu memahami perbedaan antara epilepsi dan kejang demam pada anak.

Apa Itu Kejang Demam (Febrile Seizure)?

Menurut dr. Devia Irine Putri, febrile seizure adalah kejang yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang melebihi 38 derajat Celsius.

Kejang demam pada bayi ini terjadi karena faktor eksternal yang bukan disebabkan oleh kelainan pada otak.

“Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun. Di kalangan masyarakat umum, kejang ini sering disebut dengan ‘step’ pada anak. Peningkatan suhu yang memicu kejang sering kali disebabkan oleh infeksi dalam tubuh anak,” jelas dr. Devia.

Baca Juga:  Jika Anak Mengalami Epilepsi, Terapkan 8 Langkah yang Benar Ini

Apakah Kejang Demam dan Epilepsi Itu Sama?

Kejang demam dan epilepsi merupakan dua kondisi yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun pengobatannya.

Menurut dr. Devia Irine Putri, hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti mengapa bayi bisa mengalami kejang demam. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami febrile seizure, seperti riwayat keluarga dengan kejang, usia di bawah 12 bulan, kejang yang terjadi pada suhu tubuh rendah (meskipun tidak selalu membutuhkan suhu tinggi), dan cepatnya kejang muncul setelah demam.

Kejang demam pada bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan rutin. Namun, penting untuk menurunkan suhu tubuh bayi segera setelah demam muncul untuk mencegah kejang.

PROGHASA-BHARATA - Opini Dokter Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat

Lalu, bagaimana dengan epilepsi? Menurut penjelasan dr. Devia, epilepsi adalah kondisi yang disebabkan oleh gangguan arus listrik di otak. Epilepsi pada bayi atau anak juga dapat menyebabkan kejang yang dapat terjadi berulang meskipun tidak sedang demam.

Baca Juga:  Memahami Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, dan anak-anak yang menderita epilepsi bisa terus mengalaminya hingga dewasa. Berbeda dengan kejang demam yang sering hilang dengan sendirinya, epilepsi memerlukan pengobatan rutin untuk mencegah kambuhnya kejang.

Bayi atau anak dengan epilepsi biasanya akan terus mengonsumsi obat jika kejang sering terjadi. Namun, jika kejang jarang kambuh, dokter dapat menghentikan pengobatan. Selain pengobatan, prosedur operasi untuk mengatasi kerusakan atau gangguan pada bagian otak tertentu mungkin diperlukan.

Apakah Kejang Demam pada Bayi Bisa Menyebabkan Komplikasi Kesehatan?

Menurut dr. Devia Irine Putri, kejang demam pada umumnya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, jika kejang berlangsung lama dan tidak berhenti, penanganan segera diperlukan untuk mencegah kerusakan pada sel-sel otak. Dr. Devia juga menyarankan agar bayi yang berusia di bawah 12 bulan yang mengalami kejang segera menjalani pemeriksaan cairan lumbal untuk menghindari kemungkinan meningitis.

Baca Juga:  Epilepsi Anak

Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kejang demam dapat menyebabkan kematian atau komplikasi serius pada bayi. Selain itu, kejang demam juga tidak terbukti dapat menyebabkan cacat otak atau gangguan intelektual. Namun demikian, orang tua tetap perlu waspada karena kejang demam dapat memengaruhi kualitas hidup bayi. Kejang dapat menyebabkan bayi menjadi rewel dan kesulitan bernapas, sehingga tetap perlu penanganan yang tepat.

Jika gejala epilepsi anak seperti kejang sering kambuh, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.

Proghasa Bharata merupakan rekomendasi Obat Epilepsi Anak yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Proghasa Bharata terbukti efektif membantu mengobati Epilepsi, mempercepat penyembuhan, mencegah & meredakan terjadinya kejang.

proghasa-bharata

Jika Anda ingin membeli Proghasa Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.

Table of Contents

epilepsi-pada-anak-opini-dokter Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Mengenal Epilepsi pada Anak: Proses Diagnosis dan Terapi
Opini Dokter –...
epilepsi anak opini - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Waspada Batuk Rejan Dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Epilepsi pada Anak!
Opini Dokter –...
epilepsi anak opini dokter - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Jika Anak Mengalami Epilepsi, Terapkan 8 Langkah yang Benar Ini
Opini Dokter –...
epilepsi anak bharata - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Waspadai Faktor Penyebab Kejang pada Anak & Solusi Penanganannya!
Opini Dokter –...
epilepsi anak bharata - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Memahami Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi
Opini Dokter –...
epilepsi anak opini - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Epilepsi Anak
Opini Dokter –...
epilepsi anak opini dokter - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Pelajari Cara Menangani Epilepsi pada Anak
Opini Dokter –...
epilepsi anak opini - Artikel Kesehatan Lengkap & Akurat
Kenali Jenis, Gejala, dan Penanganan Epilepsi pada Anak
Opini Dokter –...

Artikel Populer