
Opini Dokter – Tukak lambung, atau dalam istilah medis disebut peptic ulcer, merupakan luka yang muncul pada lapisan dinding lambung. Kondisi ini bisa memicu berbagai keluhan, seperti perut terasa kembung, mual, hingga timbulnya nyeri di area ulu hati. Luka tersebut umumnya juga disertai dengan peradangan di sekitarnya.
Jika tidak ditangani dengan baik, tukak lambung dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam apa saja penyebab, gejala, dan cara penanganan tukak lambung dalam ulasan berikut ini.
Apa Itu Tukak Lambung?
Tukak lambung merupakan kondisi peradangan yang terjadi akibat munculnya luka terbuka (ulkus) pada lapisan pelindung dinding lambung. Secara normal, lambung dilindungi oleh lapisan lendir tebal yang berfungsi sebagai perisai terhadap iritasi dari cairan asam lambung.
Namun, ketika produksi lendir pelindung ini menurun, dinding lambung menjadi rentan terhadap kerusakan. Asam lambung yang seharusnya dibatasi justru dapat melukai jaringan lambung, sehingga menimbulkan luka yang dikenal sebagai tukak lambung.
Penyebab Tukak Lambung
Tukak lambung terjadi ketika sistem pertahanan alami dinding lambung melemah, sehingga lapisan lambung menjadi lebih rentan terhadap paparan asam lambung. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Infeksi Bakteri Helicobacter pylori
Bakteri H. pylori merupakan salah satu penyebab utama terjadinya tukak lambung. Diperkirakan, infeksi bakteri ini menjadi penyebab sekitar 60% kasus tukak lambung dan hingga 90% kasus tukak pada usus dua belas jari (duodenum). Bakteri ini hidup di lapisan lendir saluran pencernaan dan menghasilkan zat kimia yang menyebabkan iritasi serta peradangan. Akibatnya, lapisan pelindung lambung melemah dan jaringan di bawahnya menjadi mudah rusak oleh asam lambung.
2. Konsumsi Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS)
Penggunaan obat-obatan seperti NSAID, terutama bila dikombinasikan dengan kortikosteroid dalam jangka panjang atau dalam dosis besar, dapat menyebabkan lapisan mukus lambung menjadi lebih tipis. Hal ini meningkatkan risiko terbentuknya luka atau tukak pada lambung.
3. Faktor Lain
Selain infeksi dan obat-obatan, gaya hidup juga berperan dalam meningkatkan risiko tukak lambung. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan dalam waktu lama dapat mempercepat kerusakan dinding lambung dan memicu iritasi atau luka.
Gejala Tukak Lambung
Gejala tukak lambung sering menyerupai gangguan maag, terutama berupa nyeri di bagian ulu hati. Namun, ada beberapa ciri khas yang membedakan nyeri tukak lambung dari keluhan maag biasa, antara lain:
- Nyeri berlangsung dari beberapa menit hingga berjam-jam.
- Keluhan muncul dan hilang secara berulang dalam hitungan hari, minggu, atau bahkan bulan.
- Rasa nyeri dapat reda setelah makan atau minum obat, tetapi akan kambuh kembali setelah beberapa waktu.
- Keluhan cenderung memburuk pada waktu-waktu tertentu, seperti saat makan, di pagi hari, atau malam hari.
- Nyeri semakin terasa ketika perut kosong.
Selain nyeri, penderita tukak lambung juga bisa mengalami gejala tambahan seperti:
- Mual disertai muntah
- Perut terasa penuh atau kembung
- Hilangnya selera makan
- Tubuh terasa lemas
- Kesulitan bernapas
- Sensasi panas atau terbakar di bagian dada
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Penurunan berat badan secara tidak sengaja
- Sering bersendawa
Komplikasi Akibat Tukak Lambung
Jika tukak lambung tidak segera ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa memburuk dan menimbulkan sejumlah komplikasi serius. Beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi antara lain:
- Penyumbatan pada lambung: Terjadi ketika luka tukak menghambat gerakan normal saluran pencernaan.
- Perforasi lambung: Luka berkembang menjadi lubang pada dinding lambung.
- Peritonitis: Peradangan serius pada peritoneum, yaitu lapisan tipis yang melapisi bagian dalam rongga perut.
- Perdarahan saluran pencernaan: Bisa ringan hingga berat dan terkadang membutuhkan transfusi darah. Gejala umum berupa muntah darah atau tinja berwarna hitam akibat perdarahan.
Cara Mendiagnosis Tukak Lambung
Untuk memastikan diagnosis tukak lambung, dokter biasanya melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, seperti:
- Endoskopi: Prosedur yang dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk tabung kecil berkamera melalui kerongkongan untuk melihat langsung kondisi saluran cerna, termasuk lambung.
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan dari area tukak untuk dianalisis di laboratorium, terutama guna mengetahui penyebab tukak tersebut.
- Tes napas C14: Digunakan untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori. Pasien akan menelan zat mengandung karbon radioaktif (C14), kemudian udara yang diembuskan diperiksa untuk mengetahui adanya aktivitas bakteri tersebut.
Cara Mencegah Tukak Lambung
Tukak lambung bisa dialami oleh siapa saja, terutama mereka yang memiliki pola makan buruk dan gaya hidup yang kurang sehat. Untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok.
- Mengurangi atau tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
- Memastikan makanan yang dikonsumsi bersih dan higienis.
- Tidak mengonsumsi makanan mentah, terutama daging yang belum dimasak sempurna.
- Menggunakan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) secara hati-hati dan sesuai anjuran dokter.
Menerapkan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, serta memperbanyak asupan buah dan sayuran sangat dianjurkan untuk membantu mencegah tukak lambung. Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat edukatif dan tidak dapat menggantikan pemeriksaan maupun penanganan langsung oleh tenaga medis yang berkompeten.
Hal ini karena setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik, sehingga respons tubuh terhadap gejala atau penyakit bisa berbeda-beda. Itulah sebabnya, pemeriksaan medis oleh profesional sangat diperlukan guna mendapatkan diagnosis yang tepat serta rekomendasi penanganan yang sesuai.
Jika Anda mengalami gejala tukak lambung, seperti nyeri di ulu hati, kesulitan bernapas, atau sensasi panas di dada, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Hexfida Bharata merupakan rekomendasi Obat Tukak Lambung yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Hexfida Bharata terbukti efektif membantu mengobati keluhan tukak lambung, menurunkan asam lambung tinggi, membantu meringankan gejala sakit maag.

Jika Anda ingin membeli Hexfida Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.
Referensi :
Siloam Hospitals (2025) Apa Itu Tukak Lambung? Cegah dengan Langkah Tepat Sejak Dini!. Diakses pada 14 Juni 2025.
Halodoc (2025) Tukak Lambung. Diakses pada 14 Juni 2025.
Gleneagles Hospital singapore. Tukak Lambung. Diakses pada 14 Juni 2025.
Klik Dokter. Tukak Lambung. Diakses pada 14 Juni 2025.