“Peradangan pada dinding lambung, atau yang dikenal dengan gastritis, dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejalanya agar kamu dapat mengetahui kapan saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter”.

Opini Dokter – Gastritis merujuk pada peradangan yang terjadi pada lapisan lambung. Infeksi bakteri adalah penyebab utama gastritis, yang juga bisa menyebabkan maag. Selain itu, penggunaan obat pereda nyeri secara terus-menerus atau konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menjadi penyebab gastritis. Artikel ini akan mengulas gejala dari gastritis akut serta tanda-tanda gastritis kronis.
Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut yang terjadi mendadak dan gastritis kronis yang berkembang secara perlahan.
Gastritis akut biasanya menyebabkan rasa sakit yang cukup parah, tetapi umumnya sifatnya sementara dan hanya berlangsung dalam waktu singkat.
Berbeda dengan gastritis akut, gastritis kronis berkembang secara perlahan dan bisa lebih sulit untuk diatasi. Selain itu, gastritis kronis sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Meskipun sering disamakan, gastritis dan maag adalah dua kondisi yang berbeda. Maag umumnya mengacu pada gejala seperti perut mulas, kembung, heartburn, dan mual, yang juga bisa dialami oleh penderita gastritis. Namun, gastritis adalah kondisi yang lebih serius dan lebih parah dibandingkan dengan maag.
Berikut adalah tanda-tanda yang perlu kamu ketahui mengenai gastritis akut dan kronis:
1. Sakit Perut
Gejala awal gastritis yang umum adalah nyeri perut. Banyak penderita gastritis melaporkan rasa sakit yang disertai sensasi panas di perut. Nyeri ini sering disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri H. pylori dapat merusak mukosa lambung, lapisan pelindung yang menjaga lambung dari efek asam. Ketika lapisan mukosa semakin menipis, asam lambung yang masuk dapat memperburuk kondisi dan merusak dinding lambung. Kerusakan ini dapat menyebabkan luka dan akhirnya menyebabkan nyeri hebat pada perut.
2. Perut Kembung
Gejala lain yang sering muncul pada gastritis adalah perut yang terasa penuh atau kembung. Kembung ini bisa disebabkan oleh infeksi yang terjadi di lambung. Faktor penyebab gastritis, seperti infeksi bakteri atau konsumsi alkohol, dapat memperburuk gejala perut kembung.
Konsumsi alkohol berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko gastritis. Alkohol mengandung karbonasi yang menghasilkan gelembung-gelembung gas. Gas ini dapat menyebabkan peradangan pada usus dan memperburuk kondisi kembung. Selain itu, kandungan lain dalam alkohol juga dapat memperburuk gejala gastritis.

3. Mual dan Muntah
Mual dan muntah bisa menjadi gejala dari gastritis, baik yang akut maupun kronis. Penderita gastritis sering mengalami mual dan muntah sebelum makan atau gejala ini bisa semakin buruk setelah makan, disebabkan oleh naiknya asam lambung.
Mereka yang mengalami gastritis mungkin akan muntah cairan berwarna bening atau kuning dengan rasa sangat pahit. Untuk mengetahui penyebab pasti mual dan muntah yang terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Untuk membantu meredakan kondisi ini, cobalah makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil.
4. Sensasi Terbakar di Perut Bagian Atas
Sensasi terbakar di perut bagian atas, tepatnya di sekitar ulu hati (heartburn), juga bisa disebabkan oleh gastritis. Kondisi ini biasanya muncul setelah makan atau saat tidur, ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi bagian atas perut.
Gejala ini umumnya menandakan gastritis akut yang cukup parah. Biasanya, otot sfingter yang memisahkan lambung dan kerongkongan akan menutup secara otomatis setelah makan. Namun, pada penderita gastritis, otot ini melemah, sehingga asam lambung dapat dengan mudah naik ke kerongkongan.
5. Kehilangan Selera Makan
Gejala yang dialami oleh penderita gastritis, seperti mual, muntah, dan perut yang terasa penuh atau kembung, sering kali dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Meskipun demikian, penting untuk tetap makan guna memenuhi kebutuhan tubuh. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna oleh lambung, seperti nasi putih, telur, sayuran, buah, dan susu. Mulailah dengan porsi kecil, namun makan lebih sering.
6. Tinju Berwarna Hitam
Feses yang berwarna hitam dapat menjadi tanda peringatan dari gastritis. Peradangan pada lambung dapat menyebabkan luka di dinding lambung yang mengarah pada perdarahan.
Ketika darah bercampur dengan asam lambung, hal ini bisa mengubah warna tinja menjadi gelap. Meskipun feses hitam tidak selalu menunjukkan gastritis, penting untuk waspada jika mengalami hal ini. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
7. Muntah dengan Darah
Kondisi seperti GERD, maag berat, dan gastritis dapat menyebabkan muntah darah, yang merupakan gejala serius dan memerlukan penanganan medis segera.
Pada penderita gastritis, muntah darah sering disertai rasa sakit perut yang hebat. Anda mungkin akan memuntahkan cairan lambung yang bercampur darah atau bahkan hanya darah saja.
Muntah darah bisa terjadi karena peradangan pada lambung yang merusak pembuluh darah, menyebabkan perdarahan.
Setiap penderita gastritis bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda, dan ada yang mungkin mengalami gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda mengalami gejala gastritis, sebaiknya Anda menggunakan Obat herbal yang direkomendasikan.
Hexfida Bharata merupakan rekomendasi Obat Gastritis yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping. Hexfida Bharata terbukti efektif membantu mengobati Gastritis, menurunkan asam lambung tinggi, membantu meringankan gejala sakit maag.

Jika Anda ingin membeli Hexfida Bharata Anda bisa mencari informasi lebih lanjut di Marketplace terpercaya atau melalui pencarian Google.